Potret Pertanian - Bawang Merah merupakan komoditi yang dominan di Nagari Alahan Panjang Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat dan penghasil produksi bawang merah di Pulau Sumatera. Dalam pelaksanaan budidaya bawang merah di Nagari Alahan Panjang ini sudah modern, karna penanamannya petani telah menggunakan plastik mulsa yang bertujuan untuk menjaga kelembapan tanah, menekan pertumbuhan gulma serta mengurangi serangan hama dan penyakit.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, petani di Nagari Alahan Panjang sudah menggunakan sistem budidaya dengan baik, dari pemilihan tampang ( bibit/umbi ) yang unggul, pengolahan tanah, pemupukan secara teratur bahkan perawantan sudah menggunakan pestisida baik pestisida organik maupun anorganik. Produksi bawang merah dapat mencapai 10.000 kg sampai 12.800 kg/Ha, usaha untuk meningkatkan produksi bawang merah tersebut, biasanya petani menggunakan Pupuk buah ataupun hormon tanaman melalui penyemprotan secara teratur.
Dalam budidaya bawang merah tidak semudah teori atau seperti yang dibayangkan, karna untuk mencapai finish dan hasil maksimal perlu perjuangan yang sangat berat untuk melewati kendala-kendala tersebut, kendala yang dimaksud adalah kabut dan cuaca yang tidak menentu. Pada cuaca penghujan, maka petani harus selalu kontrol dan penyemprotan fungisida secara teratur.Karna, tanaman bawang merah apabila terlalu banyak mendapatkan hujan, daun tanaman akan melunak akibat asupan Nitrogen yang terbawa air hujan secara berlebihan. Setelah tanaman lunak petani harus segera mengantisipasi supaya tidak terserang penyakit tanaman, penyakit tanaman ini akan muncul apabila kelembapan disekitar tanaman tinggi, salah satu contoh penyakit yang timbul seperti Alternaria porri, penyakit ini muncul pada saat hari pengabut, penghujan serta kelembapan tinggi.
Perjuangan petani untuk menuju hasil akhir tidak hanya sampai disitu, petani harus dihadapkan kepada produksi tanamannya. Pada cuaca extreme pembuahan tanaman bawang merah akan terhambat, karna pengaruh Nitrogen yang terbawa oleh air hujan serta jumlah sinar matahari yang didapat lebih sedikit. Untuk mengatasi itu para petani biasanya mengaplikasikan fungisida yang kuat, kuat dalam artian mampu memberikan pressing terhadap daun bawang sehingga kuat dan tegak. Selain itu, petani juga selalu mengaplikasikan Pupuk untuk pembuahan supaya hasil produksinya lebih maksimal.
Selama ini para petani dalam peningkatan produksi bawang merah menggunakan berbagai macam pupuk buah dan ZPT diantaranya :
a. Maxlo
b. Borris
c. Optima
d. Energi
e. Dekamon
f. Mastofol Tristar
g. Bulber
h. N – Balancer
i. Backer
j. Pronion
k. Pupuk MKP dan lain2nya
Selain macam-macam produk diatas kebiasaan petani juga menggunakan ZPT Mc Erol dengan kandungan Paclobutrazol 10%, produk ini mempunyai karakteristik menekan pertumbuhan atau menghentikan pertumbuhan Vegetatif dan mendorong pertumbuhan Generatif. Selain itu ada kelemahan produk tersebut, yaitu pada buah umbi bawang merah yang menggunakan Mc Erol ini akan memucat dan umbi kurang padat. Untuk mengatasi kelemahan tersebut petani melakukan mixing dengan berbagai produk yang dapat memberikan kepuasan petani itu sendiri.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, petani di Nagari Alahan Panjang sudah menggunakan sistem budidaya dengan baik, dari pemilihan tampang ( bibit/umbi ) yang unggul, pengolahan tanah, pemupukan secara teratur bahkan perawantan sudah menggunakan pestisida baik pestisida organik maupun anorganik. Produksi bawang merah dapat mencapai 10.000 kg sampai 12.800 kg/Ha, usaha untuk meningkatkan produksi bawang merah tersebut, biasanya petani menggunakan Pupuk buah ataupun hormon tanaman melalui penyemprotan secara teratur.
Dalam budidaya bawang merah tidak semudah teori atau seperti yang dibayangkan, karna untuk mencapai finish dan hasil maksimal perlu perjuangan yang sangat berat untuk melewati kendala-kendala tersebut, kendala yang dimaksud adalah kabut dan cuaca yang tidak menentu. Pada cuaca penghujan, maka petani harus selalu kontrol dan penyemprotan fungisida secara teratur.Karna, tanaman bawang merah apabila terlalu banyak mendapatkan hujan, daun tanaman akan melunak akibat asupan Nitrogen yang terbawa air hujan secara berlebihan. Setelah tanaman lunak petani harus segera mengantisipasi supaya tidak terserang penyakit tanaman, penyakit tanaman ini akan muncul apabila kelembapan disekitar tanaman tinggi, salah satu contoh penyakit yang timbul seperti Alternaria porri, penyakit ini muncul pada saat hari pengabut, penghujan serta kelembapan tinggi.
Perjuangan petani untuk menuju hasil akhir tidak hanya sampai disitu, petani harus dihadapkan kepada produksi tanamannya. Pada cuaca extreme pembuahan tanaman bawang merah akan terhambat, karna pengaruh Nitrogen yang terbawa oleh air hujan serta jumlah sinar matahari yang didapat lebih sedikit. Untuk mengatasi itu para petani biasanya mengaplikasikan fungisida yang kuat, kuat dalam artian mampu memberikan pressing terhadap daun bawang sehingga kuat dan tegak. Selain itu, petani juga selalu mengaplikasikan Pupuk untuk pembuahan supaya hasil produksinya lebih maksimal.
Selama ini para petani dalam peningkatan produksi bawang merah menggunakan berbagai macam pupuk buah dan ZPT diantaranya :
a. Maxlo
b. Borris
c. Optima
d. Energi
e. Dekamon
f. Mastofol Tristar
g. Bulber
h. N – Balancer
i. Backer
j. Pronion
k. Pupuk MKP dan lain2nya
Selain macam-macam produk diatas kebiasaan petani juga menggunakan ZPT Mc Erol dengan kandungan Paclobutrazol 10%, produk ini mempunyai karakteristik menekan pertumbuhan atau menghentikan pertumbuhan Vegetatif dan mendorong pertumbuhan Generatif. Selain itu ada kelemahan produk tersebut, yaitu pada buah umbi bawang merah yang menggunakan Mc Erol ini akan memucat dan umbi kurang padat. Untuk mengatasi kelemahan tersebut petani melakukan mixing dengan berbagai produk yang dapat memberikan kepuasan petani itu sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar