Potret Pertanian - Sahabat semua senang sekali hari ini saya dapat kembali berbagi yang saya beri judul Cara Pembibitan Burung Puyuh yang dalam artikel sebelumnya sudah kita bahas Tips Berternak Burung Puyuh, semoga artikel ini bermanfaat dan berguna bagi yang lagi mencari referensi untuk membudidayakan. selamat membaca dan saya ucapakan terimakasih telah mampir dan berkenan membaca artikel ini. nah berikut sekilas Cara Pembibitan Burung Puyuh.
Hal yang perlu diperhatikan oleh peternak sebelum memulai usahanya, adalah memahami 3 (tiga) unsur produksi usaha perternakan yaitu bibit/pembibitan, pakan (ransum) dan pengelolaan usaha peternakan. Pemilihan bibit burung puyuh disesuaikan dengan tujuan pemeliharaan, ada 3 (tiga) macam tujuan pemeliharaan burung puyuh, yaitu:
Hal yang perlu diperhatikan oleh peternak sebelum memulai usahanya, adalah memahami 3 (tiga) unsur produksi usaha perternakan yaitu bibit/pembibitan, pakan (ransum) dan pengelolaan usaha peternakan. Pemilihan bibit burung puyuh disesuaikan dengan tujuan pemeliharaan, ada 3 (tiga) macam tujuan pemeliharaan burung puyuh, yaitu:
- Untuk produksi telur konsumsi, dipilih bibit puyuh jenis ketam betina yang sehat atau bebas dari kerier penyakit.
- Untuk produksi daging puyuh, dipilih bibit puyuh jantan dan puyuh petelur afkiran.
- Untuk pembibitan atau produksi telur tetas, dipilih bibit puyuh betina yang baik produksi telurnya dan puyuh jantan yang sehat yang siap membuahi puyuh betina agar dapat menjamin telur tetas yang baik.
- Bibit puyuh yang dipelihara harus bebas dari penyakit unggas antara lain : Avian Influenza (AI), New Castle Disease (ND), Fowl Cholera, Fowl typhoid, Paratyphodin, Arizona, Infectious Bursal Disease (IBD), Pullorum Avian Encephalomyekitis, Aspergilosis, Coccidiosis, Infectious Coryza, Omphalitis, E. Coli, Laringo tracheitis, Alfatoxosis.
Dalam proses pemilihan bibit, harus mengetahui standar kualitas bibit puyuh antara lain :
- Bibit yang dibudidayakan yaitu anak puyuh umur 1 hari (DOQ) atau puyuh grower yang siap bertelur
- Bibit tersebut berasal dari induk puyuh yang mempunyai kemampuan bertelur relatif tinggi, yaitu 300- 310 butir per ekor per tahun dengan kriteria :
- Berat DOQ 7 - 8 gram per ekor
- Kondisi fisik sehat, kaki normal dan dapat berdiri tegak, tampak segar dan aktif, tidak dehidrasi, tidak ada kelainan bentuk dan tidak cacat fisik, dubur dan pusat kering dan bersih
- Warna bulu seragam sesuai dengan warna galur (strain) dan kondisi bulu kering dan mengembang
Penyeleksian Bibit Untuk Peningkatkan Mutu Bibit
a. Telur tetas dengan fertilitas dan daya teteas tinggi berasal dari induk dengan masa produksi yang cukup (4 - 8 bulan)
b. Calon bibit (induk) yang baik mempunyai sifat genetis sebagai berikut :
- Berasal dari induk dengan keturunan puyuh yang mempunyai kemampuan bertelur relatif tinggi
- Berasal dari induk yang menghasilkan telur yang cukup besar dengan berat standar 10 - 12 gram per butir.
- Berasal dari induk yang sehat, tahan stress dan tidak mudah kaget.
- Berasal dari induk dengan kemampuan produksi selama 1, 5 - 2 tahun.
Pemberian Pakan
Ransum (pakan) yang dapat diberikan untuk puyuh terdiri dari beberapa bentuk, yaitu: bentuk pallet, remah-remah dan tepung. Karena puyuh yang suka usil memtuk temannya akan mempunyai kesibukan dengan mematuk-matuk pakannya. Pemberian ransum puyuh anakan diberikan 2 (dua) kali sehari pagi dan siang. Sedangkan puyuh remaja/dewasa diberikan ransum hanya satu kali sehari yaitu di pagi hari. Untuk pemberian minum pada anak puyuh pada bibitan terus-menerus.
0 komentar:
Posting Komentar