Potret Pertanian - Selamat berjumpa kembali di blog sederhana potret pertanian ini, salam hangat buat para sahabat petani yang telah menaruhkan jiwa raga untuk kehidupan semua masyarakat didunia mulai dari kota sampai kepelosok-pelosok desa, dari yang kecil besar dewasa ibuk ibuk bapak- bapak, nenek – nenek kakek pokok nya sesmua yang masih makan, harus kita sampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada para petani yang tiap saat menjemur punggungnya dibawah terik matahari demi kelangsungan hajat hidup semua manusia,.
Oleh sebab itu maka kita apresiasikan kepada para petani diseluruh dunia yang setinggi – tingginya untuk semua hasil kerja keras semua petani yang membuat kita masih bisa bertahan hidup sehat wal afiat, mari kita panjatkan doa untuk para petani semoga mereka semua sehat selalu dan sejahtera sehingga mereka dapat terus bekerja supaya dapat memenuhi semua kebutuhan pangan kita.
Petani… kata itu begitu akrab sekali ditelinga kita, dan akan timbul fikiran kita bahwa petani itu identik dengan lumpur dekil dll, husss ingat apapun bentuk dan persepsi kita tentang petani kita harus ingat tanpa mereka apalah kita ini, dengan apakah kita makan, beras, jagung, sagu, tapioca, kentang wortel bawang tomat cabe dll, dari mana asalnya ? apakah semua itu akan tumbuh sendiri tanpa petani, jawabnya Iya, tapi tidak tepat yang tepat adalah semua itu takkan tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa tangan tangan para petani. Nah mari kita berikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada meraka, karna kita bisa hidup sehat dan kuat bisa berkarya berkerja sesuai dengan profesi kita masing masing.
Sekarang potret pertanian ingin mengajak anda semua melihat dan mersakan bagaimana susahnya para para petani dalam membudidayakan tanamanya supaya mendapatkan hasil yang maksimal untuk memenuhi kebutuhan kita semua, karena banyak factor yang mempengaruhi proses untuk menghasilkan produk-produk pertanian, Bibit, Iklim tanah perawatan pemasaran dll.
Ok satu satu kita bahas permasalah berikut.
Bibit
Bibit adalah merupakan hal terpenting yang harus diperhatikan dalam bercocok tanam, karena bibit adalah awal yang akan menentukan kehidupan tanaman yang akan berlangsung, jika bibit yang kita gunakan adalah bibit yang berqualitas atau unggul tentunya akan baik pula hasil yang Produksi yang akan kita dapatkan, Tentunya semua tidak lepas dari beberapa factor yang lainya.
Iklim
Sektor pertanian merupakan sektor yang rentan terhadap perubahan iklim. Perubahan iklim diduga akan mempengaruhi kondisi lingkungan. sehingga dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam dampak negatif terhadap tanaman yang dibudidayakan dan mengalami penurunan produktivitas.
Salah satu akibat dari perubahan iklim, adalah adanya curah hujan yang tinggi. Akibat dari adanya curah hujan yang tinggi yaitu munculnya berbagai penyakit pada tanaman budidaya, Hal ini jelas akan berpengaruh terhadap tingkat produktivitas tanaman yang kita budidayakan. Faktor-faktor iklim yang terpenting adalah jumlah dan pembagian dari sinar matahari dan curah hujan, temperatur, kelembapan, dan angin.
Meningkatnya siklus anomali musim kering, musim hujan dan berkurangnya kelembapan tanah akan mengganggu sektor pertanian. Kecenderungan yang akan terjadi adalah musim kemarau lebih panjang, sehingga menyebabkan tanaman menjadi kering, layu dan akhirnya mati.
Dampak yang ditimbulkan karena perubahan iklim yaitu peningkatan CO2 di udara meningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil panen. Hubungan ini terjadi karena CO2 dan udara diperlukan untuk tumbuhan dalam proses fotosintesis untuk menghasilkan karbohidrat. Semakin bertambah CO2 maka semakin banyak karbohidrat yang diproduksi, peningkatan suhu akan menurunkan hasil panen. Hal ini terjadi karena proses fotosintesis yang berlangsung memiliki batasan temperatur. Jika temperatur berada diatas batas, maka fotosintesis berhenti, peningkatan curah hujan akan meningkatkan hasil panen. Hubungan ini terjadi karena dalam proses fotosintesis tanaman membutuhkan air.
Curah hujan yang tinggi juga akan menambah persediaan air bagi tanaman, peningkatan variasi cuaca dan kondisi cuaca yang ekstrim akan menurunkan hasil panen. Hubungan ini terjadi karena tanaman yang ditanam akan rusak jika terjadi variasi cuaca dan kondisi cuaca yang ekstrim. Perpaduan antara meningkatnya suhu rata-rata, siklus hidrologi yang terganggu sehingga menyebabkan musim kemarau lebih panjang dan musim hujan yang lebih intensif namun lebih pendek.
Tanah
Tanah secara definisi bisa diartikan sebagai media tumbuh tanaman, secara kimiawi tanah didefinisikan sebagai gudang penyimpanan dan penyuplai unsur hara. Secara bilogis, tanah merupakan habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan. Artinnya tanah memegang peranan penting bagi proses pertanian yang akan menentukan hasil produksi ersebut. Sebenarnya kalau kit bahas tanah ini sangatlah luas darikesuburanya jenis tanah yang cocok untuk komoditi tertentu, naman kali cukup kita ketahui saja pran tanah sebagai media tumbuh dan berkembangya nya suatu tanaman yang akan dibudidayakan.
Perawatan.
Dalam budidaya Pertanian perawatan merupakan bagian yang sangat penting untuk menghasilkan produk-produk pertanian yang berkualitas, perawatan ini meliputi beberapa hal yaitu perawatan dari serangan gulma dilahan dimana tanaman tersebut kita budidayakan (penyiangan), Perawatan dari serangan hama penyakit ( OPT) termasuk ulat jamur bakteri dan lain sebagainya, lalu pemupukan untuk menanmbah unsure-unsur hara dalam tanah sebagai makanan bagi tanaman tersebut. Untuk lebih detailnya pemupukan perawan pengendalian OPT bias kita lihat di posting potrtet pertania yang telah lalau,.
Pemasaran.
Ini adalah fase terakhir dari proses sebuah budidaya, pada fase inilah para petani kadang merasa sedih ( bahsa alai ) dengan hasil dari sebuah proses Budidaya dari beberapa tahap yang dilakukan, yaitu pada fase pemasaran atau penjualan. Tak sedikit para petani gulung tikar dengan hasil udidaya mereka. Karna dari pengaruh dari proses yang telah dilewati diatas, contohnya karena iklim yang kurang mendukung atau extrim yang ahirnya akan menambah cos budidaya yang dialkukan sehingga akan membengkakkan biaya, Apalagi ketika dalam pemasaran atau penjualan hasil yang kurang didukung dengan harga yang kurang baik, sehinnga Tak sedikit petani yang rugi dalam hal ini, Contohnya mungkin tidak perlu Potret berikan karena media-media sudah sangat sering kita lihat.
Dan Ironisnya di negeri ini, kebijakan kebijakan yang kurang menguntungkan bagi petani, Dari kasus bawang merah yang diimpor dari luar negeri yang ahirnya akan menghancurkan komoditas bawang lokal yang diproduksi petani Negeri kita. Kedelai misalkan, dinegara yang agraris ini harus impor kedelai dari luar negeri, apakah petani kita tidak bisa membudidaykan, Jawabnya Bisa sekali, ada hal yang terlupakan Oleh pemerintah kenapa petani tidak mau menanam kedelai, ya kerena mereka tidak merasa diuntungkan dengan hal itu.
Bayangkan saja Harga harga yang menunjang proses sebuah budidaya tanaman sangat lah mahal, PUPUK, OBAT-OBATAN PERTANIAN, yang harganya sangatlah tidak murah sehingga membengkakkan kost produksi petani, sememntara hasil panen mereka harus dibayar dengan harga yang tidak berpihak kepada petani.
Apalagi soal Pupuk yang katanya disubsidi untuk Petani itu hanya omong kosong, nyatanya petani tetap juga membeli pupuk dengan harga yang mahal. Subsidi hanya mengeyangkan kelompok-kelompok yang rakus dengan keuntungan tanpa memikirkan petani. Distributor distributor nakal yang menjual pupuk diluar areal penyaluranya yang tentunya dengan harga yang sangat menggiurkan. Yang imbasnya petani kita.
Hehe jadi ngelantur kemana-mana.
Ok Untuk pupuk subsidi Kita bahas saja dipostinga yang akan datang dipotret pertanian. Itulah sekelumit wacana dari Potret Pertanian Tentang proses para petani dalam mengahasilkan produk pertanian.
Sudah seharusnya kita berikan apresiasi kepada para petani yang selalu setia mempertahankan ketahanan pangan untuk kita semua sekalipun itu mereka lakukan dengan memeras keringat membanting tulang menjemur punggung dibawah terikmatahari dan hujan, TETAP SEMANGAT PARA BAPAK PETANI DAN IBU TANI, KARNA HASIL KARYAMU KAMI BISA MAKAN DAN M INUM DINEGRI INI.
Salam Potret pertanian.
0 komentar:
Posting Komentar